Cerita menarik tentang Kesultanan Banten belum lengkap bila tidak menceritakan riwayat Pangeran Astapati yang sakti mandraguna. Pangeran ini tidak dimakam di kompleks pemakaman raja-raja di serambi Mesjid Agung Banten, tetapi berada di pemakaman keluarga di Kampung Odel, Desa Kasemen, Serang.
Siapa sebenarnya Pangeran Astapati? Menurut catatan Babad Banten, Pangeran Astapati adalah salah satu pengikut setia Sultan Muhammad Arif Zainal Asikin yang memerintah tahun 1743-1773. Nama aslinya sebenarnya Wira Suta. Konon sebelum dinobatkan sebagai seorang pangeran dengan gelar yang sesuai sepak terjangnya adalah pelarian dari “Negeri Sejuta Pantangan” Baduy. Suta keluar dari tatanan adat Kenekes karena ingin mencari pengalaman di dunia lain.
Awalnya pemuda yang bertubuh kekar itu bekerja di lingkungan keraton sebagai pelihara kuda-kuda istana. Karena rajin, dia diperbolehkan belajar seni bela diri dan keprajuritan. Hasilnya ternyata tidak mengecewakan pelatihnya. Dari keberanian dan ketangkasan yang diperlihatkan pemuda ini kemudian diberi nama tambahan Wira di depan namanya. Dia juga dikenal di kalangan keraton dan akrab bergaul dengan siapa saja. Setelah menguasai ilmu bela diri karirnya cepat menanjak dan nasibnya mulai berubah. Lalu dia diberi kepercayaan memimpin pasukan perang diangkat menjadi Patih (Perdana Menteri). Kira-kira pada tahun 1663, ketika memadamkan pemberontakan di Lampung, ia terluka pada tangannya. Dikatakan bahwa luka yang diderita oleh Pangeran Wirasuta membawa maut. Karena itu setelah ia meninggal, diberi gelar Pangeran Astapati (asta = tangan, pati = mati)
Dan atas jasa-jasanya pada masa itu pemuda Suta dijodohkan dengan salah seorang puteri Sultan yang cantik. Dari hasil perkawinannya lahir anak pertama yang diberi nama Djajadiningrat. Dari keturunan keluarga ini kemudian menghasilkan tokoh-tokoh teknokrat dan birokrat ternama.
Di sekitar makam pangeran yang sakti mandraguna bergelar Pangeran Astapati Parahyangan Perpati Sultan yang wafat tahun 1773, terdapat pula makam keturunannya. Kompleks makam yang dinamakan Mulya Srama itu antara lain terdapat nama seperti R.Temenggung Djajadiningrat (25 Juli 1890), R.Hasan Djajadiningrat (30 Desember 1920), R.Adipati Sutraningrat (3 Juli 1890), Profesor Sindian Isa Djajadiningrat (27 April 1968), RAA Hilman Djajadiningrat (25 November 1963) dan R.Tjakradiningrat (9 Juli 1888). Nama yang terakhir adalah kakek HMA Sampurna (alm) mantan Wagub Jawa Barat dan pernah menjabat sebagai Bupati Serang ke-27.
Makam-makam kuno yang banyak tersebar di sekitar Kecamatan Kasemen dan cukup jauh dari kompleks keraton bukan karena yang bersangkutan tidak diterima di pemakamanan keluarga istana. Tetapi karena pesan si mati ketika masih hidup ingin dimakamkan di tempat tertentu.
Pangeran Astapati atau Raden Wirasuta Akmaldiningrat mempunyai anak:
- Ki Ngabehi bahu Pringga (Patih Darus)
- Ki Anab
- Nyai Dariah
- Kiai Gantang
- Nyai Andil
Ki Ngabehi Bahu Pringga (Patih Darus) menurunkan putera-putera ada yang menjadi ulama ksatria, santana (menak) dan petani. Yang menjadi kesatria/menak antara lain K.H. Kimaslia yang kemudian menjadi ulama sekaligus menak yang memegang kuasa atas daerah kabupaten Pandeglang dan bergelar R.T.A.A. Natadiningrat, yang juga dikenal sebagai Dalem Tjekek, setelah wafat dimakamkan di Pasarean Masjid Pandeglang. Natadiningrat mempunyai 26 orang anak laki-laki dan perempuan (dari lain-lain istri), di antaranya ada yang melanjutkan tradisi keratuan, yaitu:
- Raden Murawan Sutadiningrat
- Raden Bagus Djajadiningrat
- Raden Tjakra-diningrat
- Raden Tanu Sura Adiningrat (melanjutkan memerintah Tjaringin (Menes) dan Pandeglang, dan dimakamkan di Pasarean Masjid Pandeglang.
Sementara itu Tjakradiningrat ditunjuk menjabat di daerah Peucang, kemudian menjadi Wedana di Cilegon, sampai akhirnya tewas menjadi korban dalam pemberontakan Cilegon pada tahun 1888. Tjakradiningrat kawin antara lain dengan Nyi Raden Ajeng Encoh (Patih Bintang Rangkasbitung) berputera antara lain Nyi Mas Siti Asyah Amiruddin, Nong Tris dan lain-lainnya.
SILSILAH KETURUNAN PANGERAN ASTAPATI
01
ADIPATI WIRAKOMA
Puputra
Raden
1. Wira sutra
Puputra
Raden
1. Wira suta Kangjeng.pangeran Astapati
Puputra
Raden
1. Tumenggung arya wangsapati
Puputra
Mas
1. Behi bahu pringga . Patih pangsiun . Rks
Puputra
Raden
1. Adipati aryanata diningrat.Bupati pangsiun Pdg.
KANGJENG PANGERAN ANDAYA NINGRAT
Puputra
Pangeran
Purba ningrat
Puputra
Raden
Ayu purba ningrat
Kawin pada
Pangeran
Kangjeng Pangeran Astapati
Puputra
Raden
Tumenggung arya wangsa pati
Puputra
Mas
Behi bahu pringga
KIAI SYEKH ‘ABDUL QOHAR
Puputra
Mas
‘Aisyah
Kawin pada
Tumenggung sutra dilaga
Puputra
Mas
Patimah
Kawin pada
Tumenggung arya wangsa pati
Puputra
1
Mas
1. Behi bahu pringga
2
Mas
2. Dihung
3
Mas
3. Apak
4
Mas
4. Ani
5
Mas
5. Inuk
02
TUMENGGUNG SUTRA DILAGA
Puputra
Raden
Tumenggung Suta dilaga
Puputra
Mas
Khodijah
Kawin pada
Mas
Ngabehi bahu pringga
Puputra
1
Raden
1. Adipati aryanata diningrat
2
Mas
2. Wera
3
Mas
3. Ratna
4
Mas
4. Kaman
MAS NGABEHI BAHU PRINGGA
Kawin pada
Mas
Sarmah
Puputra
Mas
1. Niting rangga
MAS NGABEHI BAHU PRINGGA
Kawin pada
Mas
Dara
Puputra
1
Mas
1. Mukibah
2
Mas
2. Hanifah
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Artasiah - Istri ke. 1
Puputra
1
Raden
1. Ajeng lindasari
2
Raden
2. Adipati suta diningrat
3
Raden
3. Ajeng rendra
4
Raden
4. Ajeng syah jaleha
5
Raden
5. Adipati gunadiningrat
6
Raden
6. Adipati shaja diningrat
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Armah – Istri ke . 2
Puputra
1
Raden
1. Ajeng liam sari
2
Raden
2. Ajeng lenggang sari
3
Raden
3. Ajeng purwa sari
03
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Kasi’ah – Istri ke . 3
Puputra
Raden
1. Marga diningrat
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Raden
Ayu warga kusumah - Istri ke . 4
Puputra
1
Raden
1. Ikak
2
Raden
2. Astra suta diningrat
3
Raden
3. Jaya prana diningrat
4
Raden
4. Tumenggung jaya diningrat
5
Raden
5. Haji ‘Abubakar
6
Raden
6. Haji ‘Umar
7
Raden
7. Sura wijaya
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Armunah – Istri ke . 5
Puputra
Raden
Ajeng mukisah
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Janasiah - Istri ke . 6
Puputra
1
Raden
1. Ajeng lintang sari
2
Raden
2. Lijam sari
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Dengok - Istri ke . 7
Puputra
1
Raden
1. Dotong
2
Raden
2. Wira diningrat
04
RADEN ADIPATI ARYANATA DININGRAT
Kawin pada
Mas
Ratu sunda – Istri . 8
Puputra
1
Raden
1. Sarbala
2
Raden
2. Purba kadaton
3
Raden
3. Wira kadaton
4
Raden
4. Atmaja diningrat
5
Raden
5. Puspa diningrat
6
Raden
6. Ganda diningrat
KANGJENG PANGERAN ASTAPATI
Punya – 3 – saudara
1
Mas
1. Agung
2
Mas
2. Arya jaga pamuka
3
Mas
3. Hasan
RADEN AYU PURBA DININGRAT
Puputra
1
Raden
1. Tumenggung wangsa pati
2
Ratu
2. Syari’ah
Puputra
1
Mas
1. Widara
2
Tubagus
2. Askah
3
Tubagus
3. Abdullah
4
Tubagus
4. Durrohman
TUMENGGUNG MUTADILAGA
Puputra
1
Mas
1. Khodijah
2
Mas
2. Inung
3
Uyang
3. Muktar
4
Uyang
4. Sanaf
SYEKH ‘ABDUL QOHAR
Puputra
1
Mas
1. ‘Aisyah
2
Syekh
2. ‘Abdullah
Puputra
1
Raden
1. Demang mangku diraja – Patih cianjur
2
Raden
2. Adipati parawira – Bupati cianjur
3
Raden
3. Adipati arya kusuma ningrat – Bupati cianjur
05
MAS NGABEHI BAHU PRINGGA
Kawin pada
Mas
Khodijah – Istri ke . 1
Puputra
1
Raden
1. Adipati aryanata diningrat
2
Mas
2. Weda
3
Mas
3. Ratna
4
Mas
4. Kaman
MAS NGABEHI BAHU PRINGGA
Kawin pada
Mas
Dara – Istri ke . 2
Puputra
1
Mas
1. Mukibah
2
Mas
2. Hanifah
MAS NGABEHI BAHU PRINGGA
Kawin pada
Mas
Sarmah – Istri ke . 3
Puputra
1
Mas
1. Niting rangga
Hai cousin, how are you.. Still cousin I guess.. Well, I am the Grandson of Rd. Achdiat Sutawijaya Astradiningrat from My Mom Rd. Rika Siti Atikah... Thumbs Up for this..
BalasHapusAyah sy bernama Rd. Humais. Nt. Bin Rd. Abdul munim mursidi. Nt. Bin Rd. H. Moh. Isya. Nt. Konon masih turunan P. Asta Patih. Benar gak ya... hehehe...
BalasHapussalam silaturahmi.
Nugrahaumurkayu@yahoo.co.id.
Putra putri ki ngabehi(patih darus)
BalasHapus