Kemudian anak keduanya adalah Xin Jia Than adalah naga merah yang menguasai peranan di negara Jepang dan Korea. Dimana orang Jepang menganggap dia adalah dewa matahari. Dewa yang membuat negara dan rakyatnya makmur. Dulu pertama kali Ia datang kekepulauan Jepang tidak bernama banyak orang-orang disana tidak bisa membaca, menulis mereka menggunakan bahasa daerah itu, Lalu datanglah dia keorang-orang itu dengan menyatakan bahwa Dia adalah dewa penolong untuk mencerahkan bangsa ini supaya maju tetapi mereka tidaklah sulit untuk menerima mereka mau diajarkan segala hal yaitu; membaca, menulis dan bertani yang benar, mereka merasa dia adalah penolong, mereka menyebutnya dewa matahari. Yang dimana mendapat ijin oleh Sanghyang Sys untuk memakai nama Dewa Matahari
Negara Jepang adalah negara yang sampai saat ini memegang teguh ajaran lama yakni Shinto (kepercayaan kepada dewa-dewa langit) dan kepercayaan kepada Dewa Matahari yakni Naga Merah itu sendiri. Bangsa Jepang ini juga maju dalam ilmu pengetahuan seperti saudara tuanya dari bangsa Cina seperti ilmu filsafat, ilmu sastra, ilmu pengetahuan lainnya. Huruf kanji juga dipakai oleh orang Jepang utuk membaca dan menulis ilmu pengetahuan. Namun perbedaanya pada bahasannya saja. Demikian pula huruf kanjinya di tambah dengan hiragana katakana, sedangkan bangsa Cina hanya menggunakan huruf kanji saja.
Bangsa Jepang juga mengenal kisah perkehidupan manusia yang baik dan buruk melalui Noh dan Kabuki. Cerita Noh adalah cerita tentang roh-roh atau Dewa-dewi yang mempengaruhi manusia dalam tatanan kehidupan. Dalam cerita Noh terdapat dua pokok yakni kebaikan dan kejahatan manusia. Sedangkan kabuki adalah cerita mengenai sejarah peradaban bangsa dan interaksinya pemimpin dengan para dewa-dewa.
Dalam cerita kabuki ini terdapat bagian dimana Dewa matahari dititipkan para dewa di langit untuk menitis kepada Manusia dan menjadi kaisar untuk memerintah Negeri Jepang. Ketaatan rakyat Jepang kepada Kaisar adalah ajaran dengan ketaatan kepada Dewa. Sebagai perwujudan ketaatannya pada Dewa Matahari maka bangsa Jepang senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah diajarkan pada meraka selama berabad – abad yang lalu dimasa silam. Dan kini baik bangsa Jepang, Korea dan Cina menjadi negara bangsa Asia yang sangat maju dan diangap penting dalam percaturan politik dunia.
Selain teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki bangsa-bangsa Asia di Utara ini masih memegang kepercayaan atau perhitungan mengenai peruntungan dalam kehidupan. Perhitungan seperti berdasarkan Bulan (ilmu falak) atau shio yang dikenal dari Cina juga dikalender dalam ilmu Jawa weton kelahiran dan lain-lain. Sedangkan perhitungan hari berdasarkan ilmu jawa hampir sama dengan perhitungan hari dalam tahun matahari (Syamsiah) seperti perhitungan orang Eropa dan Yahudi dalam tahun kalender Masehi. Kelemahan perhitungan masehi adalah perputaran bumi pada matahari tidak bulat sempurna tetapi berbentuk orbit yang elips, sehingga perhitungan Masehi sering bias dan dilakukan kalibrasi dengan adanya tahun kabisat dan bilangan hari pada setahun ada tanggal 28 Pebruari atau tanggal 29 Pebruari.
mau dong bunda ceritanya....kirim cerita ke www.elang.mukorobin.blogspot.com yah
BalasHapus