Senin, 09 Mei 2011

Tarian Bedhaya Ketawang SAKRAL DAN LAMBANG BIRAHI?

Tahukah Anda, bahwa tarian Bedhaya Ketawang sengaja diciptakan untuk saat-saat sakral? Bahkan, ada yang menyebut sebagai ciptaan Kanjeng Ratu Kidul.

Menurut tradisi, konon tari Bedhaya Ketawang, tarian sakral keraton yang hanya dipergelarkan pada saat tertentu saja, diciptakan langsung oleh Kanjeng Ratu Kidul. Tarian i...ni melambangkan curahan cinta asmara Kanjeng Ratu Kidul kepada raja-raja Jawa. Ini semua terlukis dalam gerak gerik tangan, langkah kaki, dan seluruh bagian tubuh para penari. Namun, semuanya ini tergambar begitu halusnya, hingga kadang sulit bagi kita yang awam untuk memahaminya.

Bedhaya Ketawang menggambarkan lambang cinta birahi Kanjeng Ratu Kidul pada Sinuhun Panembahan Senopati.

Segala gerakannya melukiskan bujuk rayu dan cumbu birahi, tetapi selalu dielakkan oleh sang Panembahan. Maka Kanjeng Ratu Kidul lalu memohon agar Sinuhun tidak pulang dan menetap di samudera dasar lautan. Sinuhun tidak mau menuruti kehendak Sang Ratu, karena masih ingin mencapai "sangkan paran", namun beliau masih mau memperistri Kanjeng Ratu Kidul, turun temurun. Sehingga siapa saja raja yang bertahta atas Jawa otomatis akan beristri Kanjeng Ratu Kidul. Sebaliknya bahkan Kanjeng Ratu Kidul yang diminta datang ke daratan untuk mengajarkan tarian Bedhaya Ketawang pada penari-penari kesayangan Sinuhun.

Bedhaya Ketawang adalah tarian ritual agung yang diciptakan oleh ratunya seluruh makhluk halus pulau Jawa. Konon, pada setiap kali Bedhaya Ketawang ditarikan, sang pencipta selalu hadir, ikut menari. Tidak setiap orang dapat melihatnya, hanya bagi mereka yang peka saja Sang Ratu menampakkan diri.

Tak heran jika kemudian muncul aturan ketat bagi seluruh orang yang terlibat dalam pergelaran ini baik pada masa-masa latihan maupun pada waktu pergelaran. Salah satunya, pada setiap latihan yang diadakan pada hari-hari Anggara Kasih (Selasa Kliwon) setiap penari dan semua pemain gamelan beserta suarawatinya harus selalu dalam keadaan suci (tidak sedang haid).

Aturan ini diberlakukan ketat lantaran mereka akan bersentuhan langsung dengan sang pencipta tarian. Bahkan, menurut orang yang percaya, Kanjeng Ratu Kidul sendiri yang datang akan turun membetulkan apabila ada gerakan tari yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar