Rabu, 11 April 2012

Kisah Cinta Rara Oyi Yang Menghancurkan Kerajaan Mataram

Alkisah di tahun 1580an di tanah Jawa di Kerajaan Mataram. Ada seorang Prabu yang mempunyai 5 orang anak yang berlainan ibu. Si sulung, berasal dari ibu asal Surabya diangkat dengan nama Adpati Anom, dia merupakan Putra Mahkota, calon Raja Mataram. Ia mempunyai adik antara lain Pangulu, Pangeran Puger, Pandada, angeran Singasari, Sundulan, Pangeran Marta Sana dan Wuragil, Den Mas Tapa. Adipati Anom, sejak kecil dipelihara sang kakek Pangeran Pekik Surabaya. Mereka merawat Adipati Anom dengan sayangnya seperti anak sendiri.Suatu hari Sang Prabu memanggil dua Menterinya, Nanya Truna dan Yuda Karti.

Keduanya diutus oleh sang Prabu buat mencari wanita cantik untuk dijadikan selir ke tanah pesisir dan manca negari. Sang Prabu mengungkapkan sebuah rahasia kalau telah mencapai suatu daerah maka kedua Menterinya harus mencicipi sumber air. Kalau airnya harum maka di daerah sana terdapat wanita cantik. Carilah wanita itu.Kedua Menteri itu pergi hingga ke tanah Surabaya. Mereka bertemu dengan Pangeran Pekik, Surabaya. Disana mereka menemukan mata air yang harum. Artinya disana ada wanita cantik. Kedua Menteri ini berkenalan dengan seorang Menteri asal Surabaya yaitu Ngabehi Mangun Jaya.Ternyata Ngabehi Mangun Jaya, mempunyai seorang putri yang masih perawan kencur nan cantik dan mempesona, nama Oyi atau Rara Oyi. Ketika diperkenalkan kepada kedua Menteri ini, mereka sampai melongo, sangat kagum kepada Rara Oyi. Nanya Truna dan Yuda Karti menyampaikan maksudnya kalau mereka diutus sang Prabu untuk mencari wanita buat dijadikan Selir oleh sang Prabu.Ngabehi Mangun Jaya, menyerahkan putrinya ini ketangan Menteri dari Mataram ini. Selanjutnya mereka membawa Rara Oyi ke Mataram untuk diperkenalkan ke Sang Prabu.

Ketika dipertemukan dengan Sang Prabu, ia pun berkenan hatinya dan sangat demen kepada Rara Oyi.Selanjutnya Rara Oyi diserahkan ke Wira Reja untuk dipelihara hingga tiba waktunya untuk diambil oleh sang Prabu untuk dibawa ke Kedaton.Cari JodohSuatu hari, sang Prabu memanggil Adipati Anom, Putra Mahkota Mataram untuk mencari jodoh. Sudah waktunya seorang Pangeran Kerajaan mempunyai pendamping. Ia menyurung Adipati Anom ke tanah Cirebon karena Adipati Cirebon mempunyai seorang Putri yang cantik dan pantas jadi pendamping Adipati Anom.Adipati Anom mematuhi saran sang Prabu. Ia berangkat ke tanah Cirebon dan bertamu ke rumah Adipati Cirebon. Adipati Anom mengakui kecantikan Putri sang Adipati Cirebon. Hanya saja sifat sang Putri yang judes dan sok berani dengan laki-laki membuat Adipati Anom kurang berkenan.Sampai akhirnya sang Adipati Anom mampir ke rumah Wira Rejan. Disana ia bertemu dengan Rara Oyi yang sudah tambah dewasa, semakin cantik, kulitnya langsat, tinggi semampai, raut mukanya menawan da gerak-geriknya mempesona.Baik Rara Oyi maupun Pangeran Adipati Anom ketika bertemu saling terkejut. Bahkan Adipati Anom sampai hatinya berdebar-debar, panas-dingin badannya dan menjadi kasmaran. Adipati Anom segera bertanya kepada Wira Reja,” Siapakah anak perempuan itu?”Wira Reja menjelaskan kepada Adipati Anom kalau anak perempuan itu merupakan simpanan Sang Prabu, ayahanda dari Adipati Anom. Kelak akan dibawa ke Kedaton untuk disunting.Mendengar penjelasan itu malah membuat gairah asmaranya semakin menyala-nyala. Ia pulang ke Istana dan langsung sakit asmara. Tidak mau keluar dari kamarnya. Emban dari Adipati Anom mengetahui sakit asmara ini. Ia melaporkan kepada sang kakek, Pangeran Pekik, Surabaya.

Mempersunting Rara OyiMengetahui sakit asmara dari cucu kesayangannya, Adipati Anom, Putra Mahkota kerajaan Mataram ini. Pangeran Pekik beserta istrinya, Nyi Pandan pergi ke rumah Wira Reja. Mereka meminta Wira Reja untuk menyerahkan Rara Oyi untuk dipersunting oleh Adipati Anom.Permintaan itu ditolak oleh Wira Reja karena takut murka Sang Prabu tapi Pangeran Pekik tetap memaksa dan sanggup bertanggung jawab atas murka Sang Prabu. Bahkan ia siap dihukum mati oleh Sang Prabu Mataram.Singkat ceritanya, dipertemukanlah Adipati Anom dengan Rara Oyi. Sakit kasmaran sang Adipati Anom lekas sembuh. Ia berterima kasih kepada sang kakek, Pangeran Pekik, Surabaya. Segera Rara Oyi di gendong Adipati Anom ke tempat tidur dan melampiaskan hasrtanya.Murka Sang PrabuHingga pada suatu hari, Sang Prabu memanggil Wira Reja. Ia menanyakan Rara Oyi, wanita titipannya. Wira Reja melaporkan apa adanya mengenai Rara Oyi dan Adipati Anom. Mendengar cerita itu, Sang Prabu sangat murka.Ia memerintahkan untuk membunuh Pangeran Pekik bersama sanak keluarganya yang berjumlah 40 orang. Wira Reja diusir ke Prana Raga beserta keluarganya.

Disana seluruh keluarga Wira Reja dibunuh.Pangeran Adipati Anom dipanggil Sang Prabu ke Kedaton. Disana ia diperintahkan oleh Sang Prabu untuk membunuh istri tercintanya, Rara Oyi dengan tangannnya sendiri dan memakai kerisnya sendiri. Jika tidak mau maka Adipati Anom akan dibuang dan dianggap bukan anaknya.Dengan perasaan hancur dan sakit hati. Pangeran Adipati Anom memangku Rara Oyi dan dibunuh dengan kerisnya sendiri. Setelah mendengar matinya Rara Oyi, Sang Prabu mengusir Adipati Anom dari Kadipaten ke Lipura. Kekayaan Adipati Anom dijarah dan istananya dibakar habis. Sejak saat itu sifat Sang Prabu berubah, ia menjadi pemarah, gemar menyiksa orang, melakukan maksiat. Ia menjadi kejam kepada siapapun yang tidak disukainya.Balas DendamWalaupun kesalahan Adipati Anom telah diampuni Sang Prabu dan harkatnya sebagai Putra Mahkota Mataram dipulihkan tapi hati sang Adipati Anom masih menyimpan dendam dan ingin menyingkirkan Sang Prabu yang mulai menyengsarakan rakyat Mataram.Pangeran Adipati Anom mulai menyusun kekuatan. Ia pun menghubungi eyangnya, Pangeran Kajoran. Mereka bersepakat menggulingkan sang Prabu untuk memulihkan Mataram. Pangeran Kajoran memberikan rekomendasi kalau pemimpin pemberontak akan dipegang oleh mantunya yang punya kesaktian yaitu Raden Truna Jaya, keturunan Madura.Pangeran Adipati Anom dan Pangeran Kajoran memanggil Raden Truna Jaya. Disampaikanlah misi rahasia kalau Raden Truna Jaya akan dijadikan wayang untuk membedah Mataram. Raden Truna Jaya menyanggupinya. Ia segera pergi ke Madura untuk menyusun kekuatan.Penyerbuan Orang MakasarSuatu ketika tanah Jawa diserbu oleh orang Makasar dibawah pimpinan Kraeeng Galengsong. Sebanyak 2000 orang Makasar menyerbu tanah Jawa dan merusak dan menjarah daerah pesisir. Malah bala tentara Mataram tidak sanggup menghadapi orang Makasar ini,Mendengar sepak terjang pasukan Kraeng Galengsong ini, Raden Truna Jaya mengadakan kesepakatan untuk membedah Mataram. Aksi gabungan orang Makasar, Madura dan Pesisir Jawa membawa kehancuran Mataram.

Bahkan ibukota Mataram dihancurkan oleh Raden Truna Jaya. Hal ini membuat Sang Prabu dan Pangeran Adipati Anom mengungsi.Sang Prabu memaksa Pangeran Adipati Anom untuk menghubungi Kompeni, Belanda dan meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Raden Truna Jaya. Sedangkan Raden Truna Jaya yang berjaya membedah Mataram, lupa akan perannya. Ia berambisi menjadi Raja di tanah Jawa.

Pembalasan Adipati AnomKekalahan Mataram membuat Sang Prabu wafat. Pangeran Adipati Anom menjadi Prabu di Mataram. Ia bermufakat dengan Kompeni, Belanda melawan Raden Truna Jaya. Ternyata di pasukan Kompeni, ada seorang perwira asal Makasar. Perwira Kompeni ini adalah kakak kandung dari Kraeng Galengsong.Kemudian diadakanlah kontak rahasia dengan Kraeng Galengsong. Ia diminta untuk membelot dari Raden Trunajaya dan membela Mataram dan Kompeni, Belanda.. Berhubung yang memintanya adalah kakak kandungnya sendiri maka Kraeng Galengsong memenuhinya.Raden Truna Jaya diserbu oleh Mataram, Kompeni, Belanda di Kediri. Disana ia juga dibokong oleh orang-orang Makasar.

Akibatya pasukan Raden Truna Jaya hancur. Ia pun melarikan diri ke gunung Antang bersama keluarganya.Pangeran Adipati Anom membujuk Raden Truna Jaya untuk turun gunung dan bertemu dengan dirinya. Raden Truna Jaya bersedia menghadap. Disanalah Raden Truna Jaya menemui ajalnya di tusuk oleh keris sang Raja yang diikuti oleh keris para Bupati lainnya.Raja memerintahkan para Bupati untuk memakan mentah-mentah hati Raden Truna Jaya. Selain itu kepala Raden Truna Jaya dipacung dan dijadikan keset kaki. Esok paginya kepala Raden Truna Jaya di taruh di deplok dan dilumpang (ditumbuk) hingga hancur lebur.

Sejarah Yang Kita Peroleh
Dari kisah Rara Oyi ini didalamnya ada gugatan sejarah terhadap seorang Pahlawan Indonesia. Ia adalah Raden Truna Jaya atau Teruno Joyo. Kita mengenalnya dalam sejarah yg kita terima sejak SD-SMA dulu kalau Raden Truna Jaya adalah Pahlawan mengusir penjajah.

Tapi berdasarkan Babad Tanah Jawi. Raden Truna Jaya adalah penghianat Kerajaan Mataram yang melakukan konspirasi denga Putra Mahkota Mataram (Pangeran Adipati Anom) untuk mengkudeta Raja Mataram yang sah.Toh, ia juga menghianati Pangeran Adipati Anom (kawan konspirasinya) dengan berambisi jadi Raja di tanah Kediri. Ia melawan Belanda bukan untuk mengusir Kompeni dari Tanah Jawa tapi terpaksa melawan karena Adipati Anom membawa Kompeni untuk mengalahkannya.



Babad Tanah Jawi Cerita diatas diambil dari buku Babad Tanah Jawi Mulai dari Nabi Adam sampai Tahun 1647. Buku ini terjemahan dari buku yang berjudul Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doenmoegi ing Taoen 1647 yang disusun oleh W.L. Olthof di Leiden Belanda tahun 1941. Buku Babad Tanah Jawi ini diterbitkan oleh Penerbit Narasi. Membaca cerita sejarah Babad Tanah Jawi ini agak merinding juga bak membaca cerita karya Shakespeare, Mario Puzo dan lainnya. Kisah kepahlawanan, percintaan, perselingkuhan, penghianatan, semuanya jadi satu disini.

4 komentar:

  1. nich infonya mbak....SUGENG RAHAYU NIR ING SAMBIKOLO

    BalasHapus
  2. BABAD TANH JAWI...SY SDH BC SEMUA NYAI....MEMANG BAGOES...

    BalasHapus
  3. Sejarah sing gawe londo pasti nimbulno salah paham .ingat londo iku rojo politik adu domba.. iling en coy

    BalasHapus
  4. Saya kok ngeri bacanya. Sepertinya jaman itu gak ada orang yang bisa dipercaya.

    BalasHapus