Alkisah di tahun 1580an di tanah Jawa di Kerajaan Mataram. Ada
seorang Prabu yang mempunyai 5 orang anak yang berlainan ibu. Si
sulung, berasal dari ibu asal Surabya diangkat dengan nama Adpati Anom,
dia merupakan Putra Mahkota, calon Raja Mataram. Ia mempunyai adik
antara lain Pangulu, Pangeran Puger, Pandada, angeran Singasari,
Sundulan, Pangeran Marta Sana dan Wuragil, Den Mas Tapa. Adipati Anom,
sejak kecil dipelihara sang kakek Pangeran Pekik Surabaya. Mereka
merawat Adipati Anom dengan sayangnya seperti anak sendiri.Suatu hari
Sang Prabu memanggil dua Menterinya, Nanya Truna dan Yuda Karti.
Keduanya
diutus oleh sang Prabu buat mencari wanita cantik untuk dijadikan
selir ke tanah pesisir dan manca negari. Sang Prabu mengungkapkan
sebuah rahasia kalau telah mencapai suatu daerah maka kedua Menterinya
harus mencicipi sumber air. Kalau airnya harum maka di daerah sana
terdapat wanita cantik. Carilah wanita itu.Kedua Menteri itu pergi
hingga ke tanah Surabaya. Mereka bertemu dengan Pangeran Pekik,
Surabaya. Disana mereka menemukan mata air yang harum. Artinya disana
ada wanita cantik. Kedua Menteri ini berkenalan dengan seorang Menteri
asal Surabaya yaitu Ngabehi Mangun Jaya.Ternyata Ngabehi Mangun Jaya,
mempunyai seorang putri yang masih perawan kencur nan cantik dan
mempesona, nama Oyi atau Rara Oyi. Ketika diperkenalkan kepada kedua
Menteri ini, mereka sampai melongo, sangat kagum kepada Rara Oyi. Nanya
Truna dan Yuda Karti menyampaikan maksudnya kalau mereka diutus sang
Prabu untuk mencari wanita buat dijadikan Selir oleh sang Prabu.Ngabehi
Mangun Jaya, menyerahkan putrinya ini ketangan Menteri dari Mataram
ini. Selanjutnya mereka membawa Rara Oyi ke Mataram untuk diperkenalkan
ke Sang Prabu.
Ketika dipertemukan dengan Sang Prabu, ia
pun berkenan hatinya dan sangat demen kepada Rara Oyi.Selanjutnya Rara
Oyi diserahkan ke Wira Reja untuk dipelihara hingga tiba waktunya
untuk diambil oleh sang Prabu untuk dibawa ke Kedaton.Cari JodohSuatu
hari, sang Prabu memanggil Adipati Anom, Putra Mahkota Mataram untuk
mencari jodoh. Sudah waktunya seorang Pangeran Kerajaan mempunyai
pendamping. Ia menyurung Adipati Anom ke tanah Cirebon karena Adipati
Cirebon mempunyai seorang Putri yang cantik dan pantas jadi pendamping
Adipati Anom.Adipati Anom mematuhi saran sang Prabu. Ia berangkat ke
tanah Cirebon dan bertamu ke rumah Adipati Cirebon. Adipati Anom
mengakui kecantikan Putri sang Adipati Cirebon. Hanya saja sifat sang
Putri yang judes dan sok berani dengan laki-laki membuat Adipati Anom
kurang berkenan.Sampai akhirnya sang Adipati Anom mampir ke rumah Wira
Rejan. Disana ia bertemu dengan Rara Oyi yang sudah tambah dewasa,
semakin cantik, kulitnya langsat, tinggi semampai, raut mukanya menawan
da gerak-geriknya mempesona.Baik Rara Oyi maupun Pangeran Adipati Anom
ketika bertemu saling terkejut. Bahkan Adipati Anom sampai hatinya
berdebar-debar, panas-dingin badannya dan menjadi kasmaran. Adipati
Anom segera bertanya kepada Wira Reja,” Siapakah anak perempuan
itu?”Wira Reja menjelaskan kepada Adipati Anom kalau anak perempuan itu
merupakan simpanan Sang Prabu, ayahanda dari Adipati Anom. Kelak akan
dibawa ke Kedaton untuk disunting.Mendengar penjelasan itu malah
membuat gairah asmaranya semakin menyala-nyala. Ia pulang ke Istana dan
langsung sakit asmara. Tidak mau keluar dari kamarnya. Emban dari
Adipati Anom mengetahui sakit asmara ini. Ia melaporkan kepada sang
kakek, Pangeran Pekik, Surabaya.
Mempersunting Rara
OyiMengetahui sakit asmara dari cucu kesayangannya, Adipati Anom, Putra
Mahkota kerajaan Mataram ini. Pangeran Pekik beserta istrinya, Nyi
Pandan pergi ke rumah Wira Reja. Mereka meminta Wira Reja untuk
menyerahkan Rara Oyi untuk dipersunting oleh Adipati Anom.Permintaan itu
ditolak oleh Wira Reja karena takut murka Sang Prabu tapi Pangeran
Pekik tetap memaksa dan sanggup bertanggung jawab atas murka Sang Prabu.
Bahkan ia siap dihukum mati oleh Sang Prabu Mataram.Singkat ceritanya,
dipertemukanlah Adipati Anom dengan Rara Oyi. Sakit kasmaran sang
Adipati Anom lekas sembuh. Ia berterima kasih kepada sang kakek,
Pangeran Pekik, Surabaya. Segera Rara Oyi di gendong Adipati Anom ke
tempat tidur dan melampiaskan hasrtanya.Murka Sang PrabuHingga pada
suatu hari, Sang Prabu memanggil Wira Reja. Ia menanyakan Rara Oyi,
wanita titipannya. Wira Reja melaporkan apa adanya mengenai Rara Oyi dan
Adipati Anom. Mendengar cerita itu, Sang Prabu sangat murka.Ia
memerintahkan untuk membunuh Pangeran Pekik bersama sanak keluarganya
yang berjumlah 40 orang. Wira Reja diusir ke Prana Raga beserta
keluarganya.
Disana seluruh keluarga Wira Reja
dibunuh.Pangeran Adipati Anom dipanggil Sang Prabu ke Kedaton. Disana
ia diperintahkan oleh Sang Prabu untuk membunuh istri tercintanya, Rara
Oyi dengan tangannnya sendiri dan memakai kerisnya sendiri. Jika tidak
mau maka Adipati Anom akan dibuang dan dianggap bukan anaknya.Dengan
perasaan hancur dan sakit hati. Pangeran Adipati Anom memangku Rara Oyi
dan dibunuh dengan kerisnya sendiri. Setelah mendengar matinya Rara
Oyi, Sang Prabu mengusir Adipati Anom dari Kadipaten ke Lipura.
Kekayaan Adipati Anom dijarah dan istananya dibakar habis. Sejak saat
itu sifat Sang Prabu berubah, ia menjadi pemarah, gemar menyiksa orang,
melakukan maksiat. Ia menjadi kejam kepada siapapun yang tidak
disukainya.Balas DendamWalaupun kesalahan Adipati Anom telah diampuni
Sang Prabu dan harkatnya sebagai Putra Mahkota Mataram dipulihkan tapi
hati sang Adipati Anom masih menyimpan dendam dan ingin menyingkirkan
Sang Prabu yang mulai menyengsarakan rakyat Mataram.Pangeran Adipati
Anom mulai menyusun kekuatan. Ia pun menghubungi eyangnya, Pangeran
Kajoran. Mereka bersepakat menggulingkan sang Prabu untuk memulihkan
Mataram. Pangeran Kajoran memberikan rekomendasi kalau pemimpin
pemberontak akan dipegang oleh mantunya yang punya kesaktian yaitu
Raden Truna Jaya, keturunan Madura.Pangeran Adipati Anom dan Pangeran
Kajoran memanggil Raden Truna Jaya. Disampaikanlah misi rahasia kalau
Raden Truna Jaya akan dijadikan wayang untuk membedah Mataram. Raden
Truna Jaya menyanggupinya. Ia segera pergi ke Madura untuk menyusun
kekuatan.Penyerbuan Orang MakasarSuatu ketika tanah Jawa diserbu oleh
orang Makasar dibawah pimpinan Kraeeng Galengsong. Sebanyak 2000 orang
Makasar menyerbu tanah Jawa dan merusak dan menjarah daerah pesisir.
Malah bala tentara Mataram tidak sanggup menghadapi orang Makasar
ini,Mendengar sepak terjang pasukan Kraeng Galengsong ini, Raden Truna
Jaya mengadakan kesepakatan untuk membedah Mataram. Aksi gabungan orang
Makasar, Madura dan Pesisir Jawa membawa kehancuran Mataram.
Bahkan
ibukota Mataram dihancurkan oleh Raden Truna Jaya. Hal ini membuat
Sang Prabu dan Pangeran Adipati Anom mengungsi.Sang Prabu memaksa
Pangeran Adipati Anom untuk menghubungi Kompeni, Belanda dan meminta
bantuan mereka untuk mengalahkan Raden Truna Jaya. Sedangkan Raden
Truna Jaya yang berjaya membedah Mataram, lupa akan perannya. Ia
berambisi menjadi Raja di tanah Jawa.
Pembalasan Adipati
AnomKekalahan Mataram membuat Sang Prabu wafat. Pangeran Adipati Anom
menjadi Prabu di Mataram. Ia bermufakat dengan Kompeni, Belanda melawan
Raden Truna Jaya. Ternyata di pasukan Kompeni, ada seorang perwira
asal Makasar. Perwira Kompeni ini adalah kakak kandung dari Kraeng
Galengsong.Kemudian diadakanlah kontak rahasia dengan Kraeng
Galengsong. Ia diminta untuk membelot dari Raden Trunajaya dan membela
Mataram dan Kompeni, Belanda.. Berhubung yang memintanya adalah kakak
kandungnya sendiri maka Kraeng Galengsong memenuhinya.Raden Truna Jaya
diserbu oleh Mataram, Kompeni, Belanda di Kediri. Disana ia juga
dibokong oleh orang-orang Makasar.
Akibatya pasukan Raden
Truna Jaya hancur. Ia pun melarikan diri ke gunung Antang bersama
keluarganya.Pangeran Adipati Anom membujuk Raden Truna Jaya untuk turun
gunung dan bertemu dengan dirinya. Raden Truna Jaya bersedia
menghadap. Disanalah Raden Truna Jaya menemui ajalnya di tusuk oleh
keris sang Raja yang diikuti oleh keris para Bupati lainnya.Raja
memerintahkan para Bupati untuk memakan mentah-mentah hati Raden Truna
Jaya. Selain itu kepala Raden Truna Jaya dipacung dan dijadikan keset
kaki. Esok paginya kepala Raden Truna Jaya di taruh di deplok dan
dilumpang (ditumbuk) hingga hancur lebur.
Sejarah Yang Kita Peroleh
Dari
kisah Rara Oyi ini didalamnya ada gugatan sejarah terhadap seorang
Pahlawan Indonesia. Ia adalah Raden Truna Jaya atau Teruno Joyo. Kita
mengenalnya dalam sejarah yg kita terima sejak SD-SMA dulu kalau Raden
Truna Jaya adalah Pahlawan mengusir penjajah.
Tapi
berdasarkan Babad Tanah Jawi. Raden Truna Jaya adalah penghianat
Kerajaan Mataram yang melakukan konspirasi denga Putra Mahkota Mataram
(Pangeran Adipati Anom) untuk mengkudeta Raja Mataram yang sah.Toh, ia
juga menghianati Pangeran Adipati Anom (kawan konspirasinya) dengan
berambisi jadi Raja di tanah Kediri. Ia melawan Belanda bukan untuk
mengusir Kompeni dari Tanah Jawa tapi terpaksa melawan karena Adipati
Anom membawa Kompeni untuk mengalahkannya.
Babad Tanah
Jawi Cerita diatas diambil dari buku Babad Tanah Jawi Mulai dari Nabi
Adam sampai Tahun 1647. Buku ini terjemahan dari buku yang berjudul
Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doenmoegi ing
Taoen 1647 yang disusun oleh W.L. Olthof di Leiden Belanda tahun 1941.
Buku Babad Tanah Jawi ini diterbitkan oleh Penerbit Narasi. Membaca
cerita sejarah Babad Tanah Jawi ini agak merinding juga bak membaca
cerita karya Shakespeare, Mario Puzo dan lainnya. Kisah kepahlawanan,
percintaan, perselingkuhan, penghianatan, semuanya jadi satu disini.
nich infonya mbak....SUGENG RAHAYU NIR ING SAMBIKOLO
BalasHapusBABAD TANH JAWI...SY SDH BC SEMUA NYAI....MEMANG BAGOES...
BalasHapusSejarah sing gawe londo pasti nimbulno salah paham .ingat londo iku rojo politik adu domba.. iling en coy
BalasHapusSaya kok ngeri bacanya. Sepertinya jaman itu gak ada orang yang bisa dipercaya.
BalasHapus