Minggu, 08 April 2012

WISATA SEJARAH DI CIREBON: Banyak Ilmu Tersembunyi di Keraton Kanoman










Kota Cirebon.Siapa yang tidak kenal dengan daerah ini. Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang patut dikunjungi saat libur seperti sekarang. Banyak tempat wisata di kota ini.Terutama wisata sejarah yang terlihat dari bentuk bangunannya.

Cirebon terkenal dengan Kota Sunan.Banyak keraton di Kota Cirebon dan salah satunya adalah Keraton Kanoman.Jika ingin mengenal sejarah Kesultanan Cirebon, datanglah ke Keraton Kanoman di Jalan Winaon,Kampung Kanoman,Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk,Kota Cirebon. Keraton Kanoman memiliki kandungan sejarah yang kental.Arsitektur bangunannya sangat menarik. Tidak heran jika Keraton Kanoman sebagai salah satu objek wisata di Cirebon.

Keraton ini merupakan pecahan dari Kesultanan Cirebon.Selain Keraton Kanoman dan Keraton Kasepuhan, pecahan lainnya dari Keraton Kacirebonan,juga Keraton Kaprabonan yang hingga kini status kekeratonannya masih mengundang prokontra di lingkungan Kesultanan Cirebon. Terlepas dari itu,Keraton Kanoman telah menjadi salah satu daya tarik wisata.Sejumlah referensi mengatakan,Keraton Kanoman didirikan Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya yang bergelar Sultan Anom I,sekitar tahun 1510 Saka (1588 M).

Serupa dengan keraton lainnya,Keraton Kanoman juga menjadi tempat tinggal penguasanya yakni Sultan Kanoman XII Sultan Emirudin beserta keluarga.Selain Sultan Emirudin,tinggal pula penguasa lain Keraton Kanoman yakni Sultan Kanoman XII Sultan Saladin. Dualisme kekuasaan yang lahir dari konflik internal ini telah lama menjadi salah satu fenomena menarik dari keseluruhan kehidupan Keraton Kanoman.Di luar itu,keindahan arsitektur Keraton Kanoman yang multikultur,menjadi salah satu hal yang bisa dinikmati para pengunjung.

Juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina menyebutkan, jumlah kunjungan rata-rata 300 orang/bulan.Di antara mereka,terdapat pula wisatawan asing maupun akademisi dalam dan luar negeri untuk kepentingan penelitiannya,seperti dari UPI, Unpad, Unbraw,dan masih banyak lagi. Kunjungan wisatawan biasanya melonjak lebih banyak pada hari libur seperti saat ini.

Bahkan,wisatawan biasanya membludak saat keraton menggelar acara-acara ritual, seperti pencucian benda pusaka menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW.”Kami masih mempertahankan tradisitradisi itu bukan hanya sebagai bentuk penghormatan,tapi juga untuk mempererat silaturahmi antar kerabat keraton dan masyarakat lain di luar dinding keraton, ”ungkap dia.

Salah satu bangunan menarik yang terdapat di lingkungan keraton seluas sekitar enam hektare ini adalah Witana yang berasal dari bahasa Cirebon awit atau asal/mula dan anaatau ada.Jika diartikan, witana berarti asal mula ada yang dalam konteks ini asal mula berdirinya Cirebon. Dia menyebutkan,Witana merupakan satu-satunya bangunan ketika Cirebon masih berbentuk pedukuhan Caruban.

Witana didirikan Pangeran Cakrabuana,putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjadjaran, yang digunakannya sebagai tempat tinggal. Sementara itu,Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon Abidin Aslich mengatakan, potensi wisata terbesar di Kota Cirebon khususnya adalah sejarah.

2 komentar: